Rabu, 28 Agustus 2013

Surga Diujung Paling Barat Nusa Tenggara Timur

Tulisan ini dibuat untuk diikutsertakan dalam lomba blog yang diselenggarakan oleh Daihatsu Indonesia bekerjasama dengan BLOGdetik yang bertemakan Terios 7 wonders “HideParadise”. Daihatsu Indonesia, akan memberikan kesempatan perjalanan kepada pemenang lomba untuk mengeksplorasi keindahan Indonesia nan eksotis yang tersembunyi dari Pulau Jawa sampai Pulau Komodo, sebagai sebuah pembuktian bahwa Daihatsu Terios adalah “Sahabat Petualangan Sejati”.



*****

Negeri ini indah sekali Tuhan
Bantu kami menjaganya, Amin
(Donny Dhirgantoro - 5cm)

Indonesia adalah Negara yang besar, dari Sabang sampai Marauke, dari Mianggas sampai Pulau Rote, dan Indonesia pantas disebut sebagai miniatur dunia kerena, keindahan alam yang luar biasa dan hamparan pulau-pulau yang di miliki, membuat Bumi Pertiwi ini sebagai Negara kepulauan terbesar seakan tidak kehilangan pesonanya. Keindahan yang di miliki Negara kita Indonesia, tidak terlepas dari eksotisnya Pulau Komodo. Ya, Indonesia punya Pulau Komodo, habitat asli hewan purba yang sudah langkah dan hampir punah, bertubuh besar dengan bentuk tubuh menyerupai kadal ini, merupakan surga diujung paling barat dari provinsi Nusa Tenggara Timur, tepatnya di wilayah Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Flores, Nusa Tenggara Timur. Pulau Komodo termaksud dalam 4 pulau yang menempati Taman Nasional Komodo selain Pulau Rinca, Pulau Padar dan Pulau Gili Motang.



            Sangat menyedihkanya, sebagai pemuda asli NTT, saya sendiri belum pernah menjejakkan kaki saya dan menikmati Pulau Komodo yang luar biasa dengan pesona yang di miliki sampai saat ini, raga dan jiwa ini sangat ingin untuk sampai disana. Walaupun, saya bisa menggunakan transportasi udara dari Kupang, Ibu Kota Nusa Tenggara Timur, dengan waktu perjalanan yang sangat singkat akan tetapi, terkendala ekonomi yang masih berharap kepada orang tua,hehehe. Dan selama ini saya hanya bisa menikmat pesona, keindahan dan keunikan Surga diujung paling barat NTT itu hanya melalui media massa, gambar dan informasi dari internet juga cerita teman-teman kuliah yang berasal dari sana. Dengan cara seperti itu saya mengetahui Pulau Komodo, saya semakin terpesona dan bangga menjadi anak Indonesia karena memiliki Pulau yang sudah terdaftar sebagai salah satu keajaiban dunia ini. Apa lagi sekarang ini, Pulau komodo sedang menjadi bahan pembicaraan dan destinasi utama wisata dunia melalui pergelaran acara Internasional Sail Komodo 2013, yang sedang berlangsung yang akan berakhir pertengahan bulan September ini di Labuan Bajo.


 Labuan Bajo

Tempat Situs warisan Dunia UNISCO ini, memiliki luas pulau sebesar 390 km2. Untuk sampai di Pulau Komodo kita harus menggunakan transportasi laut berupa kapal dengan lama perjalanan sekitar 4 jam dari Dermaga Philimon, Labuan bajo. Bentaian laut biru yang mengelilinginya, hijaunya hamparan perbukitan, panasnya udara dan keasrian alam Pulau komodo tidak dapat di bayar dan di gantikan oleh apa pun di dunia ini, dan itu pun yang membuat Komodo, hewan purba yang biasa di sebut Orah oleh masyarakat setempat, hewan kerajaan Animalia, filum Chordata, kelas Reptil, ordo Squamata, upaordo Autarchoglossa, family Varanidae, genus Varanua, spesies Varanus Komodoensis ini nyaman menempati tempat tersebut, hidup dan berkembang biak secara baik disana, dengan jumlah sekitar 1300 ekor, 1300 ekor tersebut belum ditambah dengan populasi Komodo yang menempati pulau lainya seperti Pulau Rinca dan Pulau Gili Motang.

            Pada bulan Juli sampai Agustus merupakan rentang bulan kawin untuk komodo, hewan yang memiliki panjang tubuh rata-rata 2-3 meter, 60 gigi yang tajam sepanjang 2,5cm, dan berat sekitar 70 kilogram ini  akan kelihatan agresif. Setiap komodo akan bertelur sekitar 15-30 butir, telur-telur ini akan disembunyikan dalam tanah sekitar 2 meter, telur-telur tersebut akan menetas sendirinya tanpa dierami sekitar 8 bulan kemudian, dan keberhasilan menetasnya telur hanya sekitar 80%, keunikan yang bisa kita dapatkan dari dan hanya ada di Pulau komodo. Bukan hanya itu, keindahan dan pesona luar biasa dari Pulau komodo semakin lengkap dengan adanya Pantai Pink atau Pantai Merah muda, dari namanya saja pasti kita akan bertanya-tanya, dan itu benar sekali dari bentaian perairan yang mengelilingi Pulau Komodo, ada sebuah pantai yang memiliki pasir yang berwarna merah muda. Pasir yang berwarna merah muda tersebut terbentuk secara alamiah yang merupakan campuran antara serpihan karang (Koral merah), kalsium karbonat invetebrata laut kecil, cangkang kerang, dan spons laut yang berwarna merah.


            Pantai Pink atau Pantai Merah muda bisa di capai menggunakan perahu dengan lamanya perjalanan 30 menit dari perkampung Loh Liang. Pantai Pink memiliki biota laut dan terumbu karang yang mengesankan, ada sekitar 1.000 jenis ikan, ratusan jenis terumbu karang, dan 70 jenis spons laut hidup di Pantai Pink ini, yang spesialnya di pantai ini terdapat koral yang berwarna merah. Pantai Pink memiliki arus yang sangat kuat, arus yang sangat kuat ini terjadi karena pertemuan air laut tropis dari utara dan air laut tropis dari selatan dengan kondisi pantai yang masih alami, bersih dan terjaga kebersihanya sehingga lingkungan pantai belum tercemar oleh sampah karena itu, Pantai Pink sangatlah cocok untuk snorkeling.



          Dengan Keindahan dan keunikan yang di miliki Pulau Komodo, mulai dari Komodo sendiri, hamparan perbukitan hijau, kekayaan biota laut, keasrian pulau komodo sampai Pantai Pink yang semakin  melengkapi sempurnanya Pulau Komodo, terdapat kebudayaan dan adat istiadat yang indah dan unik pula dari suku asli Pulau komodo yaitu, suku modo, suku yang memiliki kepercayaan bahwa nenek moyang mereka adalah komodo karena cerita lokal yang berkembang bahwa, dulu ada seorang wanita yang melahirkan dua anak kembar, satu laki-laki dan satunya lagi seorang perempuan, anak laki-laki berwujud manusia dan anak yang perempuan berwujud komodo. Sejak saat itu Suku Modo hidup secara rukun dan sangat menghargai dan hidup berdampingan dengan hewan purba tersebut. Sampai tahun 2009 yang lalu populasi Suku Modo sudah mencapai 1.140 jiwa, apa lagi sekarang? Yang pasti semakin banyak dong. Suku Modo berkomunikasi dengan bahasa daerah Manggarai dan semakin uniknya suku ini dimana, mata pencaharian mereka adalah berkebun dan berladang, dengan pembagian lahan dilakukan secara adat juga sebagiannya bermata pencaharian sebagai perajin dan nelayan karena, kondisi alam yang kering.



            Melalui tulisan ini juga saya mengajak kita semua untuk terus mendukung Sail Komodo 2013 yang sedang berlangsung dan walaupun tulisan yang saya buat ini hanya bertopang pada informasi yang saya dapat semoga menghibur, memberikan informasi kepada kita semua yang belum menjejakkan kaki kita dan mengigatkan kembali setiap kita yang sudah menjejakkan kaki di Pulau komodo, Pulau penuh Pesona dan kaya akan keindahan juga keunikan alam, kebudayaan dan adat istiadat Suku Modo, suku asli Pulau komodo. Saya cinta Indonesia.


Saya mencintai negeri indah dengan gugusan ribuan pulaunya sampai saya mati dan menyatu dengan tanah tercinta
(Donny Dhirgantoro - 5cm)


Referensi :
http://robby-bellamy.blogspot.com/2009/12/masyarakat-suku-modo-di-pulau-komodo.html

Sumber gambar : Google
 


  • Stumble This
  • Fav This With Technorati
  • Add To Del.icio.us
  • Digg This
  • Add To Facebook
  • Add To Yahoo

2 komentar:

backpackerborneo.com mengatakan...

Keindahan bawah luat pulau komodo memang pantas disebut surga..

Arif Abdurahman mengatakan...

Jadi pengen snorkling di sana euy.

Posting Komentar